Selasa, 07 Agustus 2012

FF! UNTITLED. (Judul: Twitterquwh).


Subjudul: TwitterQuwH.

Length: Part 1 of 2 part.
Author: Labilers (?) Rifqi ._.
Cast: Kevin, Keva, Rila, Fa Noi, Doka, de el el lah pokoknyah~ (?)
Genre: Friendship, Garingship (?)

Oke, sebelum gue memulai fanfict garing ini, gue bakal ngasih tau lo kalau di post sebelumnya, ada seorang kakak Kevin dan Keva, namanya Dikya. Dia ini penulis cerita komedi kayak bang Radit, dan Kevin seakan menjadi Edgar(?). Ya, Edgar. Edgar, yang sering dipermalukan bang Dika di semua buku- bukunya itu lho -___-

Kira kira, kenapa ya subjudul FF ini alay beudz(?)?. So…

Cekidot!

*****

            Hari libur bagi seorang Kevin adalah hari Twitter Nasional. Ya, Kevin, anak berusia dua belas tahun yang mablangnya tingkat dewa(?), memang tergolong seorang remaja laki- laki yang tidak seperti remaja lelaki biasa. Di hari libur, Kevin pasti menyalakan laptop, dan untuk apa lagi ia menyalakan laptop selain membuka twitter, jejaring sosial terbaik di dunia? Kevin memang termasuk salah satu anak yang paling Tweetadict di kelasnya.
            ZIIING..
            Suara laptop berdenging nyaring, menyelimuti kesunyian kamar Kevin. Setelah laptop itu hidup, ia segera memilih lagu- lagu favorit yang akan dia dengar—band apa lagi kalau bukan Maroon Five?
            Ia menancapkan modemnya pada lubang di sisi laptop yang sudah tersedia. Tak menunggu beberapa waktu, ia menekan tombol ‘connect’. Ia merasa, ia terbang bersama koala kritis menuju galaksi paling melonkolis, terus makan buah manggis yang asemnya kayak bau ketek orang Inggris(?). Ah, intinya, ia senang. *ini kenapa bau ketek orang Inggris dikait- kaitin dengan kesenangan Kevin* -___-

            Ia membuka aplikasi twitter favorite-nya, tempat biasa ia bermain twitter—Tweetdeck. Beberapa mention masuk ia baca satu per satu, mulai dari mention dari bule yang nggak ia kenal, mention dari teman sekolahnya, teman dunia maya-nya, sampai.. mention dari anak yang alay.
            Kevin memusatkan perhatian pada mention dari anak gaje yang gentayangan di tab mention dia. Anak alay itu bernamakan ‘Rila ingin cantik’, dan dengan username @RiLaclaLo3cantix, atau jika diterjemahkan dari bahasa kalkulator ke bahasa Indonesia, dibaca ‘Rila Selalu Cantik’. Ava @RiLaclaLo3cantix masih memakai gambar telur. Kelihatannya, twittnya baru, nih.
            ‘Siapa anak ini?’ Kevin bertanya dalam hati.
            Anak itu, @RiLaclaLo3cantix, me-mention Kevin dengan kata- kata ‘follback eaaaa Keviiin,,,,,!!!!!!!!!!’.
            Kevin tersenyum getir membaca mention alay itu. Dengan cepat, ia menekan tombol reply, lantas membalas mention @RiLaclaLo3cantix.
            ‘Maaf, ini siapa dulu?’ tanyanya—uhm, lebih tepatnya ‘ketiknya’, lalu, sejurus kemudian, tombol send berwarna biru telah ia tekan. Memang banyak orang- orang aneh yang meminta followback dari Kevin, dan Kevin selalu menanyakan identitas orang tersebut. Kevin tidak ingin memfollow orang yang tidak ia kenal.
            “KEVIIIIN!!!!” suara seekor Keva yang menggelegar menyentakkan Kevin yang nyaris terpaku menatap layar monitor—menyaksikan tweet- tweet yang keluar dari timeline-nya. Keva adalah saudara kembar Kevin yang sifatnya terlalu dewasa, sewot, dan ke-ibu-an.
            Kevin turun ke tangga—karena kamarnya berada di lantai dua, lalu, ia menghampiri sumber suara yang berasal dari ruang makan. Tanpak Keva sedang menyajikan telur mata sapi diatas nasi goreng pedas yang aromanya bukan main.
            “Nih. Buatan gue lho! Dijamin enak. Makan deh!” Keva menyodorkan sepiring nasi goreng kepada Kevin. Sesaat, Kevin menatap Keva agak lama, disusul menatap nasi goreng yang kini ada di hadapannya.
            “Lo kenapa? Ooooh.. garpu dan sendoknya belum gue kasih ya? Ini nih..,” Keva melepaskan celemeknya sebelum ia menyodorkan sepasang sendok-garpu kepada Kevin.
            “Makasih, va. Ini buatan lo ya? Halal gak? Barangkali pas lo lagi masak nasi goreng ini, ada upil lo yang nyangkut. Gue takut makan upil lo, va. Pasti horror. Lebih horror dari lagunya Bang Agung Hercules yang Astuti(?)..” celetuk Kevin dengan muka datar.
            “Kev, lo mau gue telen atau gue gampar? Aaah, atau lo gue goreng di atas wajan?” Keva, dengan wajah melankolis, bersiap menangkap Kevin.
            “Aaah, jagan va. Peace love and gaul~!” Kevin membentuk dua jarinya, menyerupai huruf V.
            “Wks.” timpal Keva datar.
            Hening sejenak. Mereka saling menyantap nasi goreng masing- masing. ‘Kalau difikir- fikir, nasi goreng buatan Keva ini enak, sih..’ batin Kevin.
            “Uhm..,” Kevin sedikit berdehem. Kepala Keva menengadah, seakan bertanya ‘apa?
            “Papa dan Mama mana?” tanya Kevin.
            “Mereka lembur, jam tiga baru pulang kerja. Sekarang, sih, lagi tidur. Kayaknya, mereka kecapekan banget.” terka Keva. Kevin hanya mengangguk, lalu melanjutkan makannya.
           
****

            ‘Ini akUwh, RiLla. Nagh 7-9 170JHS (SMPN 170).. ’
Itulah mention pertama yang Kevin dapat sehabis ia bersantap pagi. Mention dari @RiLaclaLo3cantix. Kevin sedikit membelalakkan matanya menatap tweet Reo yang masuk ke tab timeline-nya itu. ‘Rilla!? Anak 7-9 SMPN 170?! Itu teman sekelas Kevin! Kenapa dia se-alay itu?’ Kevin bertanya- tanya dalam hati.
            ‘Ooh. Oke oke. Done, ya, Ril. :D ’ balas Kevin. Ia telah memencet tombol ‘follow’ di twitt Rila. Kevin semata memfollow Rila karena tak enak hati. Kevin dan Rila, kan, lumayan akrab! So, Kevin follow saja Twitter Rila!
            Semenit kemudian, tertera mention baru untuk Kevin.
            ‘Makaciiih eAaa.’
            Kevin menelan ludah membaca twitt dari Rila. Kevin dan Rila adalah teman yang cukup akrab, karena notabane tempat duduk Kevin ada di belakang tempat duduk Rila.          Rila. Ia adalah salah satu cewek terheboh di kelas 7-9, kelas Kevin. Ia akrab hampir dengan seisi kelas 7-9, tak terkecuali meja, kursi, bahkan, foto pak SBY sekalipun, akab dengan Rila(?). Rila memang orang yang mudah bergaul.
            ‘Haha, sama- sama.’ jawab Kevin. Kevin memang terlihat kalem di twitter, terutama dengan teman sekolahnya. Tapi, kalau di dunia nyata, bego’ nya gak ketulungan pehlis(?).
            Semenit.
            Lima menit.
            Sepuluh menit.
            Setengah jam.
            Tidak ada balasan dari Rila. Entah kenapa, Kevin menunggu balasan dari Rila. Dan Kevin pun baru sadar kalau ia sudah mengabaikan beberapa mention yang masuk dari teman- temannya yang lain—tentunya selain Rila.

****

            Hari ini hari Senin. Hari sekolah. Hari penghancur mood, dimana kesenangan lo di hari Minggu yang damai dan tentram harus diakhiri dengan bangun pagi, berangkat ke sekolah. Bad Ending fufufuf(?).
            “Nah, udah nyampe kan? Kevin, Keva, baik- baik di sekolah, ya. Kevin, kamu jangan bikin hal- hal yang aneh selama di sekolah. Mama gak mau dapat laporan lagi tentang kamu yang matahin sapu sekolah, atau kamu yang bikin pot bunga di depan kelas jadi pecah, atau kamu yang bikin kaca di bingkai foto SBY jadi pecah. Oke?” Mama mendelik ke arah Kevin. Yang didelik(?) hanya menunduk serta mengangguk. Keva menahan tawa ketika mendengar omelan yang mama lontarkan untuk Kevin.
            “Bye, Va. Bye, Vin.” Mama melambaikan tangan serta menginjak pedal gas mobilnya—menancap pergi menjauhi kedua anaknya itu. Um, status Kevin dan Keva masih diragukan saudara- saudara.. antara anak dan peliharaan.
            “HOI, KEVIIIN!” seseorang dengan nada cempreng meneriaki Kevin dari jarak jauh. Suara cewek. Heboh. Ababil(?).
            “Eh, Kev, itu siapa?” Keva yang menoleh ke belakang dan melihat seorang cewek dengan rambut dikepang dua, tengah berjalan terburu- buru mendekati Kevin.
            “Ah, ahhh.. Pagi, Kevin!” sapa… Rila. Ya, dia Rila.
            “Kev, itu siapa? Pacarmu ya?” bisik Keva.
            “BU.. BUKAN KOK!!” Kevin menjawab dengan nada yang persis sama kayak cucurut butuh pencerahan(?).
            “Bukan atau bukan..” Keva mendelik ke arah Kevin seraya tersenyum licik. Keva langsung berlari menjauhi Kevin.
            “VA! Vaa.. hei, VA!” teriak Kevin. Keva tidak menggubris.
            Posisi Keva yang tadinya ada di samping Kevin, kini digantikan oleh Rila.
            “Nah. Apa kamu?” Kevin mendelik ke arah Rila.
            “YELAH JUDES BANGET LO YA!” jerit Rila. Kevin yang ada di sebelahnya mendadak ilfil, karena jeritan Rila membuat banyak orang yang ada di lapangan kini memperhatikan kedua sejoli setengah matang(?) itu.
            “Lo. Kenapa deket- deket dengan gue? Ganjen.” sembur Kevin.
            “Gue Cuma mau bilang, nanti pas keluar main, ajarin gue main twitter yah. Ehbewtewe, lo cakep hari ini.” Rila tersenyum usil, lalu melangkah agak cepat meninggalkan Kevin yang tertinggal di belakang.
            Kevin hanya menghembuskan nafasnya, seraya tersenyum getir mendengar pujian seorang Rila.

***

To be continued…

NAH SODARAH SODARAH, gimana FF nya? Gak jelas? Garing? Gaje? Atau.. yang lain? Ini FF masih setengahnya, setengahnya lagi ketinggalan di pikiran, belum ditulis di blog(?), nanti deh aku tulis.

Komentar kalian sangat gue butuhkan dalam kelangsungan hidup Kevin, Keva, dan Rila(?). So, jadilah readers yang bijaksana, berkomentar sesudah membaca #eaea #iniquotesapa.
Part II, Insyaallah besok nyusul ~(^^~) ~(^^)~ (~^^)~

Adios. 

7 komentar:

Unknown mengatakan...

wkwkw, ngakak :D

DhynaSaurus mengatakan...

umm, salah ketik ya Lip?

"Kevin semata memfollow Rila karena tak enak hati. Kevin dan Rila, kan, lumayan akrab! So, Kevin follow saja Twitter Rio!"

dari "Rila", jadi "Rio"??
gue yg salah mengartikan ato bagaimana ini .__.
atau mungkin Rila itu sebenernya Rio yg memutuskan utk menjadi seorang transgender?
dia berubah jadi cewek gara2 gak di follback sama Kevin selama ini .___.
mungkinkah begitu??

bagus Lip..
tapi jangan pake "(?)" -_-
ini kan FF Lip..

Rifqi mengatakan...

@nek uyut: thanks umumumu =3=

Rifqi mengatakan...

@kak eva: udah kuedit.__.

tanpa tanda '(?)' itu jadi gak lengkap atau aneh gitu kak, menurut aku sih(?)

Unknown mengatakan...

pengen tahu kelanjutannya nih. Apakah kevin jadian sama Rila atau cuma modul buat ngajarin twitteran :)

ditunggu bang.

Rifqi mengatakan...

.-. eaeaeaaa~ :3

Billy Briliant mengatakan...

Wakakakak.... Rifqii... ini terinspirasi dari gebetanyaaa