Sabtu, 11 Februari 2012

MAICHII~!!

Halo ! Lama nggak jumpa dengan gue! Banyak banget hal yang mau gueceritain, tapi karena malas.. yah.. jadi malas deh gue gak ngeposting di sini. Lagipula gue harus ngebut nyelesain suatu naskah novel.. haha. Keep enjoy ya di sini .__.v Sekarang kayaknya gue mulai aktif lagi

Kali ini, gue mau nyeritain tentang suatu keripik yang sudah bikin gue tepar secara naas kayak jerapah bunting.

Jadi, ceritanya, hari kamis kemaren gue keheranan ngelihat salah satu temen gue matanya berair terus bibirnya rada merah gitu. Gue akhirnya nanya ke dia penyebab kenapa dia 'nangis'.  Bahkan sesekali, dia ber-hsss.. kepanasan atau kepedesan. Gue kira temen gue itu main bola api, dan tiba- tiba aja bola api itu masuk ke dalam mulutnya -__-v

Setelah gue tanyain temen gue tuh, dia bilang kalo dia habis makan keripik Maichii.

Maichi?
Apa itu Maichi?
Maichi itu semacam keripik yang asli pedes banget. Buktinya, temen gue sampe nyaris ngeluarin air mata gitu! Nahlo? Keripik ini seperti menantang gue buat gue makan. Kayaknya, keripik ini bakal bikin gue kesurupan dan tiba- tiba aja gue jadi personelnya trio macan. Pokoknya gue harus beli keripik Maichi!

Masalahnya, gue gak tau dimana beli keripik Maichi itu! Yang gue tau, keripik Miachi itu berdomisili di Bandung! Masa' gue harus pergi ke Bandung buat beli sebungkus kripik Maichi yang harganya lebih murah dari tiket pesawat?! *lebe-nya kumat -__-*

Akhirnya temen gue sedikit memberi pencerahan ke gue. Dia bilang, salah satu anak di kelas B, kakaknya baru pulang dari Bandung. Kakaknya itu bawa seepret keripik Maichi. Nah, anak dari kelas B ini bawa keripik Maichi itu dan jualan di sekolah

Harga sebungkus keripik Maichi itu, lima belas ribu. Dan, porsi sebungkus maichi yang lima belas ribu itu cukup besar, jadi akhirnya aku dan dua temanku patungan lima ribu satu orang. Lumayanlah, kayaknya gue gak mungkin ngehabisin sebungkus kripik Maichi. Mau gue apakan lidah dan perut gue ini kalau gue ngehabisin sebungkus Maichi!? Temen gue yang makan bareng- bareng aja sudah kepedesan minta ampun! Kita bisa beli sebungkus maichi besok Jum'at

Temen gue kembali menjelaskan kalo Maichi itu pake level. Ada yang lumayan pedas, pedas, dan pedas banget. Gue dengan gaya sok bijak sok mampu, berani mesan level paling pedas. Gila nggak gue? Tapi kayaknya orang keturunan Sumatera kayak gue cukup tahan dah makan Maichi yang levelnya paling pedas. Maklumlah, makanan Sumatera kan pedas- pedas.

Akhirnya, Jum'at datang juga. Gue lupa tentang keripik Maichi (harus patungan lima ribu seorang buat beli keripik itu). maklumlah, waktu hari Jum'at gue terlambat dan ditahan sebentar. Gue gak sempat minta uang jajan ke ayah gue buat beli keripik maichi. Pokoknya, hari Jum'at gue gak bawa uang satu rupiah-pun. Gue memang benar- benar serbapanik pelupaberat -_-

Gue ingat tentang Maichi pas temen gue yang diajak patungan itu nanya ke gue tentang kripik Maichi. Nah.. di saat itulah gue lemas banget. Gue gak bawa uang, sementara kami bakal beli keripik maichi. Untunglah ada seorang temen gue yang rela pinjemin uangnya buat gue beli kripik Maichi.

Akhirnya, gue berhasil beli kripik itu. Kripik itu warnanya kuning kecoklat- coklatan. Jangan berfikir yang enggak- enggak ya! Beginilah bentuk maichi itu:

Awalnya hanya gue dan dua teman gue yang sudah patungan itu yang makan maichi. Beberapa temen di kelas yang ngelihat kami begitu nikmat makan maichi itu mulai ngecomot maichi. Gue setengah ragu ngecoba buat masukin maichi ini ke dalam mulut.

Amm..
Maichi ini tidak terlalu pedas! Yups~ tidak terlalu pedas! Beberapa detik kemudian, mulailah gue merasa ada yang nggak beres dari nih maichi. Tadi gak pedas, tapi pas udah agak lama di lidah, jadi #jleb pedesnya Yahh.. pedasnya mulai terasa!
Makin banyak temen sekelas yang ngerubutin maichi. Semuanya pada ngeluh kepedasan, ngambil air banyak- banyak dari dispenser kelas, pokoknya gak nyante banget deh! Gue bolak- balik makan bolak- balik minum. Salah satu temen gue yang ngeremehin keripik ini jadi kepedasan sendiri. Hahaha!

Lidah gue kayak melepuh habis makan keripik ini. Keripik ini ludes dilalap sekawanan manusia, yaitu kami. Pokoknya, rasa pedesnya itu nempel setengah jam.

-----------------------------------------------------------

Pagi ini gue sakit perut. Mungkin karena kebanyakan makan Maichi itu ya -_-

12 komentar:

Dunia Feby Andriawan mengatakan...

Gw selama tinggal di Bandung belum pernah nyobain dua kripik itu.. hiks

Dian Pratiwi mengatakan...

Waktu ayah dian ke bandung, dia gak pernah cerita tentang tuh keripik... dan oleh-oleh yang dibawanya...OLAHAN PISANG....(T__T)

Rifqi mengatakan...

@bang feb: hah? coba aja cari. Dijamin sakit prut #eeh

Rifqi mengatakan...

@dian: untung bukan olahan koala ._. <--lagi- lagi koala :O

fathiya iffatunnisa mengatakan...

itu karuhun, karuhun itu kripik, kalo maicih beda lagi. tapi samasama pedes tapi pedesan karuhun -____-
aku makan maicih setengah bungkus malemnya perutnya panas == itu juga baru level 5 belom level 10.

Rifqi mengatakan...

coba deh yang level 10-nya :9 #plak

DhynaSaurus mengatakan...

mampus lo kepedesan !!!!
hahahahahahahahahaha
#ketawa psikopat

Rifqi mengatakan...

gila :O

Anonim mengatakan...

Psikopat -__- bahasanya terlalu rempong,

Rifqi mengatakan...

gila yang terlalu rempong :o

Dian Pratiwi mengatakan...

Ahahah, apa jadinya kita kalau makan olahan koala...#GUBRAK!

Dian Pratiwi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.